oleh : Fita
Chakra
"Kok
sempet sih nulis? Pekerjaan rumah itu nggak ada habisnya, lho," kata salah
seorang teman.
Ya sempat
dong, kalau punya target menulis sesibuk apa pun harus disempatkan menulis.
Karena itu, target menulis itu penting. Apa gunanya target menulis?
Target
menulis akan menuntun kita mencapai tujuan. Artinya, jika ingin menulis
100 halaman buku misalnya, kita bisa memperhitungkan kapan naskah buku itu akan
selesai ditulis. Sebaliknya, jika ada deadline, menyelesaikan naskah 50 halaman
dalam waktu 10 hari, kita pun jadi punya gambaran berapa halaman yang harus
diselesaikan setiap hari.
Jadi, inilah yang biasanya saya lakukan:
- Membuat target di awal bulan
- Menetapkan target harian
- Disiplin
- Evaluasi Target Bulanan
Nggak ada kata terlambat untuk memulai. Mulai sekarang, kita buat target
menulis untuk diri sendiri, yuk. Jika awalnya merasa terbebani dengan target,
toh nanti ada manfaatnya. Saat sudah terbiasa, nggak menulis sehari rasanya ada
yang kurang. Coba saja sendiri. :)
Setiap awal
bulan perhitungkan naskah yang akan dikerjakan bulan tersebut. Buatlah daftar
naskah yang ingin ditulis. Kira-kira begini: 1 naskah novel anak, 8 artikel
rutin (setiap minggu dua artikel), naskah lomba A, naskah untuk rubrik B dst.
Dengan memiliki target menulis bulanan, kita punya gambaran yang lebih jelas
dan terarah untuk melangkah.
Tempel
target ersebut di tempat yang mudah terlihat agar selalu ingat. Gunakan kertas
yang warnanya cerah. Dan siap menulis. :)
Kalau
ingin naskah 100 halaman selesai dalam dua minggu artinya kita harus
menyelesaikan 10 halaman setiap hari. Kok 10 halaman? Dua minggu kan ada 14
hari?
Saya
pribadi, biasa memberi target menulis lebih cepat dari deadline-nya. Dengan
demikian, setelah 10 hari menulis, masih punya waktu 4 hari untuk membaca
ulang dan mengedit.
Kalau
tidak punya target harian, bisa-bisa waktu dua minggu terlewat begitu
saja. Inilah gunanya target harian. Memaksa kita untuk menulis. :)
Kalaupun
bisa melebihi target itu anggap saja sebagai bonus. tetapi, keesokan harinya
tetap set target yang sama. Yang sering terjadi, karena merasa sudah menulis
melebih target hari ini, keesokan harinya jadi punya alasan untuk tidak
menyelesaikan target harian. Jika sudah menetapkan target harian 10 halaman
setiap hari, tepati target itu. Tulis minimal 10 halaman setiap hari selama 10
hari. Titik.
Apa yang
membuat kita tak bisa memenuhi target menulis?
Pertama, selalu punya excuse untuk tak
menulis. Tapi ingat, sekali kita melakukannya, biasanya akan berulang
terus.
"Tapi
saya kan benar-benar nggak ada waktu menulis hari ini. Seharian saya di luar
rumah," misalnya.
Ok, kalau
memang begitu siasati dengan menggantinya di hari berikutnya. Atau jika
memungkinkan bawa laptop agar bisa menulis saat menunggu.
Kedua, terbujuk menulis hal lain di
luar target.
Sebenarnya
tidak ada salahnya kalau kita mau mengerjakan tulisan lain di luar target.
Tetapi jangan sampai target yang sudah kita rencanakan jadi tersisihkan.
Karena, jika sudah demikian, bisa jadi tulisan yang sudah kita targetkan tidak
selesai kita tulis.
Ketiga, pikiran buntu, terserang writer's
block.
Yang ini
memang kadang-kadang terjadi. Tapi selalu ada cara mengatasinya jika kita sudah
berniat menulis. Coba refresh pikiran dengan cara berjalan-jalan ke luar
rumah, membaca buku, berolahraga, menikmati musik dan sebagainya. Hanya diri
kita yang tahu kegiatan yang paling cocok untuk mengatasi writer's block.
Di akhir
bulan lihat catatan hasil tulisan selama sebulan. Lakukan evaluasi. Adakah
naskah yang belum selesai? Berapa jumlah naskah yang berhasil diselesaikan?
Berapa yang sudah terkirim? Dan seterusnya.
Evaluasi
bertujuan untuk membandingkan target dan hasil. Jika belum berhasil memenuhi
target tak apa, asalkan tetap berusaha bulan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar