Jumat, 01 Februari 2013

[Writing Tips] Target Menulis, Perlukah?


oleh : Fita Chakra

"Kok sempet sih nulis? Pekerjaan rumah itu nggak ada habisnya, lho," kata salah seorang teman.

Ya sempat dong, kalau punya target menulis sesibuk apa pun harus disempatkan menulis. Karena itu, target menulis itu penting. Apa gunanya target menulis?

Target menulis akan menuntun kita mencapai tujuan. Artinya, jika  ingin menulis 100 halaman buku misalnya, kita bisa memperhitungkan kapan naskah buku itu akan selesai ditulis. Sebaliknya, jika ada deadline, menyelesaikan naskah 50 halaman dalam waktu 10 hari, kita pun jadi punya gambaran berapa halaman yang harus diselesaikan setiap hari.

Jadi, inilah yang biasanya saya lakukan:

  • Membuat target di awal bulan
  • Menetapkan target harian
  • Disiplin
  • Evaluasi Target Bulanan
Nggak ada kata terlambat untuk memulai. Mulai sekarang, kita buat target menulis untuk diri sendiri, yuk. Jika awalnya merasa terbebani dengan target, toh nanti ada manfaatnya. Saat sudah terbiasa, nggak menulis sehari rasanya ada yang kurang. Coba saja sendiri. :)

Setiap awal bulan perhitungkan naskah yang akan dikerjakan bulan tersebut. Buatlah daftar naskah yang ingin ditulis. Kira-kira begini: 1 naskah novel anak, 8 artikel rutin (setiap minggu dua artikel), naskah lomba A, naskah untuk rubrik B dst. Dengan memiliki target menulis bulanan, kita punya gambaran yang lebih jelas dan terarah untuk melangkah.
Tempel target ersebut di tempat yang mudah terlihat agar selalu ingat. Gunakan kertas yang warnanya cerah. Dan siap menulis. :)

Kalau  ingin naskah 100 halaman selesai dalam dua minggu artinya kita harus menyelesaikan 10 halaman setiap hari. Kok 10 halaman? Dua minggu kan ada 14 hari? 
Saya pribadi, biasa memberi target menulis lebih cepat dari deadline-nya. Dengan demikian, setelah 10 hari menulis,  masih punya waktu 4 hari untuk membaca ulang dan mengedit. 
Kalau  tidak punya target harian, bisa-bisa waktu dua minggu terlewat begitu saja. Inilah gunanya target harian. Memaksa kita untuk menulis. :) 
Kalaupun bisa melebihi target itu anggap saja sebagai bonus. tetapi, keesokan harinya tetap set target yang sama. Yang sering terjadi, karena merasa sudah menulis melebih target hari ini, keesokan harinya jadi punya alasan untuk tidak menyelesaikan target harian. Jika sudah menetapkan target harian 10 halaman setiap hari, tepati target itu. Tulis minimal 10 halaman setiap hari selama 10 hari. Titik.

Apa yang membuat kita tak bisa memenuhi target menulis? 

Pertama, selalu punya excuse untuk tak menulis. Tapi ingat, sekali kita melakukannya, biasanya akan berulang terus. 
"Tapi saya kan benar-benar nggak ada waktu menulis hari ini. Seharian saya di luar rumah," misalnya. 
Ok, kalau memang begitu siasati dengan menggantinya di hari berikutnya. Atau jika memungkinkan bawa laptop agar bisa menulis saat menunggu.

Kedua, terbujuk menulis hal lain di luar target.
Sebenarnya tidak ada salahnya kalau kita mau mengerjakan tulisan lain di luar target. Tetapi jangan sampai target yang sudah kita rencanakan jadi tersisihkan. Karena, jika sudah demikian, bisa jadi tulisan yang sudah kita targetkan tidak selesai kita tulis. 

Ketiga, pikiran buntu, terserang writer's block.
Yang ini memang kadang-kadang terjadi. Tapi selalu ada cara mengatasinya jika kita sudah berniat menulis. Coba refresh pikiran dengan cara berjalan-jalan ke luar rumah, membaca buku, berolahraga, menikmati musik dan sebagainya. Hanya diri kita yang tahu kegiatan yang paling cocok untuk mengatasi writer's block

Di akhir bulan lihat catatan hasil tulisan selama sebulan. Lakukan evaluasi. Adakah naskah yang belum selesai? Berapa jumlah naskah yang berhasil diselesaikan? Berapa yang sudah terkirim? Dan seterusnya.
Evaluasi bertujuan untuk membandingkan target dan hasil. Jika belum berhasil memenuhi target tak apa, asalkan tetap berusaha bulan berikutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar