Rabu, 12 Maret 2014

Memanggil Ide yang Tak Biasa





There’s nothing new under the sun.

Kalimat tersebut merupakan perumpamaan yang cocok untuk mengatakan tak ada ide yang benar-benar baru. Yang ada adalah, mendaur ulang ide lama menjadi sesuatu yang baru. Artinya, sesuatu yang sudah pernah dibuat oleh orang lain, namun kita olah menjadi sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang unik.
Jadi kalau kamu mau bikin sesuatu yang baru supaya penerbit terpesona pada naskahmu. Tapi ide yang diperoleh berputar-putar di tempat alias mentah lagi, mentah lagi. Jangan ngotot mencari ide yang orisina, deh. Karena, ujung-ujungnya, kamu nggak jadi nulis.
Ngeri? Iya. Nggak nulis, buat seorang penulis itu petaka *lebay.
Jangan khawatir, saya yakin ini nggak hanya terjadi padamu. Saya juga terkadang mengalaminya. Lalu bagaimana caranya supaya masalah ide ini tak membuat kita kalah sebelum bertanding? Berikut ini yang biasa saya lakukan supaya ide saya yang awalnya terdengar biasa, jadi lebih istimewa.

Mengamati Buku-buku Lain
            Mati ide?
            Tutup naskah, pergilah ke toko buku. Amati buku-buku baru dan temukan kelebihan serta kekurangannya. Catat judul-judul yang kamu minati lalu buatlah konsep baru berdasarkan hasil pengamatanmu. Misalnya, ada buku panduan kehamilan yang bagus menurutmu, tapi isinya terlalu medis dan susah dicerna. Nah, kamu bisa kembangkan ide. Buatlah buku panduan kehamilan yang populer, tambahkan kisah nyata tentang ibu hamil yang berhasil survive melewati masa kehamilannya.

Memberikan Nilai Tambah
            Ide menulis buku antologi kisah inspiratif mungkin sudah biasa. Akan menjadi unik jika kamu memberikan nilai tambah pada naskahmu. Misalnya, menambahkan tips ringan untuk pembaca. Bisa juga dengan memberikan pengantar dari ahli yang kompeten mengenai topik yang dibahas.
           
Berandai-andai
            Pernah merasa nggak kalau novel yang kamu baca garing, kurang seru, dan kurang memenuhi harapanmu?
            Kalau iya, berandai-andailah. Bayangkan kamu menulis novel yang lebih dahsyat dan lebih… laku *eh.  Ambil tema utama dari novel itu tapi jangan mencuri mentah-mentah idenya. Kembangkan ide utama menjadi konsep baru. Misalnya, tema percintaan yang berasal dari persahabatan itu sudah biasa. Tapi bagaimana jika settingnya kita buat berbeda? Atau profesi mereka diubah? Hmm, mungkin akan lebih oke lagi kalau romance-nya diarahkan menjadi romance fantasi.

Nah, sudah siap menangkap ide lagi? Semangat, ya. Mari buat naskah yang “tak biasa” dengan ide daur ulang.

Fita Chakra, seorang ibu 3 putri yang nyambi sebagai penulis, guru ekskul menulis dan trainer. 
           



5 komentar: