Kamis, 14 Maret 2013

Seminar Parenting bersama Kak Seto

Dalam postingan di blog pribadi saya, sebenarnya udah ada sedikit menceritakan tentang Seminar Parenting bersama Kak Seto dengan tema "Mendidik Anak dengan Cinta". Tapi ya namanya blog pribadi, tulisannya akhirnya mbleber-mbleber ke curhat pribadi juga. Konten seminarnya jadi dikit deh.

Makanya di sini saya mau membagi secara lebih terperinci, apa aja sih yang saya dapet dari seminar kemaren? Selain makanan tentunya yang sengaja saya ambil banyak-banyak karena ngga mau rugi #dasar.

  • Kata kak Seto mendidik anak haruslah dengan cinta. Kalaupun anak berbuat kesalahan dan kita mau marah, lakukanlah tetap dengan cinta, dengan cara-cara yang baik yang tidak merendahkan harga diri anak. Disiplin dan tegas tetap perlu tapi bukan dengan cara marah-marah, memukul, memaki, dsb.
  • Setiap anak itu unik, punya kemampuan dan minat yang berbeda-beda. Analoginya seperti ini: ada anak harimau yang pintar sekali memanjat pohon, dalam pelajaran memanjat ia selalu dapat nilai 100. Ibunya bangga, akan tetepi ketika disuruh berenang ia malah tenggelam. Ibunya marah dan memaksa ia belajar berenang. Hasilnya, ia tetap tidak bisa berenang dan bahkan kemampuan memanjatnya jadi menurun karena tidak pernah diasah lagi. Jangan paksa anak untuk jadi nomor satu dalam segala hal hanya untuk memenuhi ambisi kita sebagai orang tua. Ntar jadinya pengen jadi segalanya, malah ngga menjadi apapun. Rugi kaaan.
  • Setiap anak itu pasti suka belajar. Perhatikan aja sejak ia bayi, selalu melaui proses belajar, mulai belajar duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan. Bagaimana cara belajar yang paling baik untuk anak? Sama seperti kita mengajari dia bahasa ibu. Ngga pernah kan kita mendikte anak, "Nak, yang namanya makan ini lo... yang namanya duduk kayak gini." Ujug-ujug dia tahu aja dengan sendirinya. Karena dia memperhaikan dan mendengarkan sekelilingnya.
  • Kurikulum sekolah untuk anak terlalu berat. Bayangin aja, anak pulang bisa sampai sore, masih ada PR pula. Belum lagi malamnya disuruh les mata pelajaran sama ortunya. Anak juga masih butuh main ya bu...
  • Ciptakanlah suasana belajar yang menyenangkan. Sebagai orangtua harus kreatif. Kita bisa mendidik anak dengan cara mendngeng, bernyanyi, atau bermain sulap sederhana (kalo bisa yang rumit ya monggo). Kalo kita ngga bisa, ya belajar. Belajar itu kan selamanya ngga hanya berhenti sampai bangku sekolah aja. (Kak Seto bisa itu semua lo, udah dia praktekkan saat seminar).
  • Anak-anaknya Kak Seto saat ini ngga ada yang sekolah. Mereka menerapkan belajar itu bisa dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja, istilahnya homeschooling (HS). Jadi jangan pikir anak HS hanya dikurung di rumah aja ya. Kita bisa menyelenggarakan HS sendiri dan bisa juga ikut ujian kesetaraan untuk SD, SMP, dan SMA. Jadi HS itu legal dan diakui.

Kayaknya segitu aja yang bisa saya share di sini. Kalo ada yang terlewat belom disampaikan ya maap, soalnya ikut seminar sambil momong anak #alesaaan :D



Penulis : Rahmi Aziza
Photo by dotsemarang

4 komentar:

  1. informasi menarik untuk orang tua nih

    :D

    BalasHapus
  2. Buat calon ortu kelak kayak mas asmari juga yee hehe

    BalasHapus
  3. Seminarnya menarik banget ya, sayang ngga ikutan, makasih bgt tulisannya yang renyah mak rahmii...

    BalasHapus
  4. Wah, menarik banget seminarnya :)
    Kapan2 aku ke Semarang, kopdar yah :)

    BalasHapus