Ada yang bilang : " Buku itu
seperti halnya berlian... tidak untuk dipinjamkan."
Hm, apakah kau setuju dengan
pernyataan itu, teman?
Kalau
aku, setengah setuju. Lho...setuju kok setengah-setengah? nanggung
amaat... hehe...
Maksudku,
aku setuju bahwa buku sama berharganya dengan berlian. Namun
bukan berarti tidak untuk dipinjamkan. Sayang kan, kalau hanya numpuk saja
tanpa ada yang mengetahui apalagi memanfaatkan 'isi'nya? Mungkin -bagiku- lebih
tepatnya adalah boleh dipinjamkan, dengan syarat dan ketentuan berlaku. #eh,
kok jadi mirip iklan yaa? :)
Hehe,
jelasnya... kita harus pilah-pilih teman yang bisa dipinjami buku - barang
berharga kita - itu. Kenapa harus demikian?
Ya,
tentunya agar jangan sampai kita berniat baik ... tapi berujung pada penyesalan
: buku yang dipinjamkan rusak, lama kembali... atau malah tidak kembali sama
sekali! :(
Sedih?
Ya... pastilah sedih bila hal itu terjadi. Barang yang kita
sayang-sayang, dirawat dengan baik dan hati-hati, ternyata mendapat perlakuan buruk
bahkan tak dapat kita temui lagi. Itu mimpi buruk tentunya!
Kok,
tahu? Sudah pernah mengalami?
Sudaah...
Beberapa kejadian tak mengenakkan di waktu lampau telah membuatku lebih
memilih-milih teman yang akan kupinjami. Tapi...ternyata aku masih kurang
hati-hati dalam memilih (mungkin karena lebih mengedepankan faktor kasihan),
sehingga saat ini pun aku sedang kangen dengan 3 buah buku yang belum
jelas nasibnya.
Sudah
beberapa bulan lalu aku meminjamkannya pada seorang teman yang kala itu sedang
membutuhkan bacaan perintang waktu... namun entah dia tipe 'pembaca super duper
lambat' atau ada alasan lain yang tak kumengerti, nyatanya sampai saat
ini belum satu pun dari 3 bukuku itu yang kembali. Hiks...
Menurutku,
perlu ada etika khusus peminjam buku, antara lain :
- Menjaga keutuhan & kebersihan buku.
- Memperkirakan waktu membaca & menyepakati waktu
peminjaman
- Segera mengembalikan buku pinjaman setelah selesai di
baca
- Memberitahukan kepada pemilik bila belum selesai
membaca namun waktu peminjaman yang disepakati telah lewat
Hm..., ada yang mau menambahkan
lagi? Mangga lhoo.... :)
***
Nama : Mechta Deera
Blog : Lalang Ungu ( http://mechtadeera.wordpress.com )
dan Beranda Mechta ( http://mechta.blogdetik.com
)
Email : auntiemechta@gmail.com
Sukaaaaa sama tulisan ini. Setuju bingits, deh.
BalasHapusmakasiih.... ngga mau nambahin etika ke 5 dst? hehe...
Hapuseeehh...iya, ini bukumu masih di aku mbakyuuu....hahahahaa... *ben rusuh
BalasHapusbuku sing ndiii?? hehe..
Hapushuhuhu jadi teringat buku-bukuku waktu jaman sekolah dan kuliah banyak yang raib..ya ikhlaskan saja agar menjadi pahala..mereka ngga tahu itu hartaku...hiks..#curcol
BalasHapusSetuju mbak... (meski berat) ikhlaskan saja... sdh dapat ganti yg lebih banyak to? hehe...
HapusBukuku..kekasihku hahaha...halahhh
BalasHapusBanyak sih bukuku yg ilang karena dipinjem. Sekarang? ah...hanya sohib tertentu aja yang aku pinjemi.
*Ada Taro gak...bukunya masih blm ketemu :'(
mau jadi sohibnya mba Hidayah aah... biar dipinjemi buku.. *modus :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKalo ada ygminjem suruh ninggalin KTP aja Mak, hehehehe..
BalasHapushihi... perciis tatib di perpus ya Mak.. :)
Hapus5. Tekun memelihara niat 'minjam' (bukan 'ngilangke', hehe..)
BalasHapusPanduan (agak sadis) Pemilik Buku:
1. Meminjamkan tidak lebih dari satu buku/orang
2. Ada buku yang tidak untuk dipinjamkan (bawa pulang).
siip... boleh juga tuh tambahannya :)
Hapus