Masih sering kita meremehkan hal kecil yang itu bisa berimbas pada hal
besar nantinya. Contohnya dalam penggunaan MSG dalam kehidupan masak
memasak kita sehari-hari. Berdasarkan obrolan singkat yang biasa terjadi
didalam perjumpaan kita dengan komunitas ibu-ibu di warung, saat
belanja sayur. Pasti salah satu yang dibeli ada MSG, alasannya kalau
nggak pake masakannya nggak mantap, hambar, nggak enak dan berbagai
alasan.
Padahal bahaya yang di akibatkan oleh MSG di kemudian hari sangat
banyak. Zat yang tidak aman didalamnya menumpuk di dalam tubuh dan salah
satu akibatnya munculnya bibit penyakit kanker *berdasar cerita teman
yang habis operasi kanker leher servik, yang kata dokter salah satu
penyebabnya karena makanan yang dikonsumsi tidak sehat, seringnya
menggunakan MSG. Dan biasanya anak yang suka makan makanan yang
mengandung MSG cenderung tidak mau makan. Terutama yang ada dalam
jajanan kecil, seperti ciki-ciki an, dan kawan-kawannya.
Saya termasuk yang sudah memulai mengurangi menggunakan MSG sejak anak
pertama sejak mereka masih kecil dan benar-benar lepas sudah 7 tahun.
Alhamdulillah sampai anak Ke 4 saya bebas MSG. Namun bukan hal mudah,
pembiasaan ini perlu perjuangan.
Pada awalnya masakan memang terasa aneh, rasanya nggak enak. Tapi karena
lidah dibiasakan dengan rasa aneh itu, lama-lama jadi biasa. Biasanya
sebagai pengganti saya menggunakan sedikit daging ayam, daging sapi atau
udang.
Jadi hampir setiap hari di kulkas ada persediaan daging sapi atau daging
ayam, udang atau cumi juga menjadi bahan kaldu yang selalu siap dapat
masak.
Hasilnya enak, dan tentunya sehat. Atau bisa dengan perpaduan garam dan gula, atau kecap manis.
Kebiasaan ini bukan kebiasaan yang mudah diterapkan namun perlu dan sangat perlu untuk diusahakan dengan sepenuh hati.
Demi masa depan generasi kita yang lebih baik, generasi yang akan datang lebih sehat.
Tidak ada lagi alasan kalau nggak pake MSG masakanku nggak laku. Dari
mulai A.....to, M....o, R...o, dan merk lainnya semua sama, MSG..
Katakan aku Bisa dan Mau, dengan keyakinan tinggi kita pasti bisa.
Oleh: Ismail Fuah
Katakan tidak pada MSG!
BalasHapus