Halo, balik lagi pamer tentang jalan-jalan di Solo kemaren *yang ngga ikut silahkan nangis guling-guling :p
Setelah
berkeliling ria melintasi area Kampung Batik Laweyan, akhirnya trip ini kita
lanjutkan ke destinasi terakhir yaitu wisata kuliner di Toko oleh-oleh Jl.Kalilarangan yang terkenal dengan Abon Mesran dengan cita rasa manis dan manis pedas,
yang merupakan referensi dari Pak Bondan Haryo Winarno atau dikenal dengan nama Pak
Bondan seorang pengamat kuliner Indonesia. Pak Bondan sempet ngetwit juga lho tentang abon Mesran inih.
“Miturut saya,lbh
enak abon Mesran di Kalilarangan.”@ tentang Solo : Sip lah bro ! RT.
Setelah puas berbelanja, mana yang harus dibawa pulang untuk oleh-oleh, perjalanan yang harusnya diteruskan di mangkunegaran, akhirnya
diputuskan oleh panitia untuk dibatalkan karena hari sudah menjelang maghrib.
Kesepakatan bersama akhirnya perjalanan diteruskan ke Cafe Tiga Tjeret sebagai
destinasi terakhir.
Cafe Tiga Tjeret terletak di Zona E di sekitar Mangkunegaran. Cafe ini berkonsep wedangan hadir memeriahkan Solo sejak
November 2012 lalu. Namanya Tiga Tjeret Old Time Café. Nama tiga tjeret mengacu
pada konsep wedangan khas Solo yang biasanya memiliki 3 buah ceret berdempetan
di atas kompor.
Meskipun konsepnya cafe, banyak menu-menu khas
wedangan seperti nasi bandeng, nasi oseng, nasi terik, nasi ayam lada hitam, nasi
usus hingga nasi teri. Semua terbungkus mungil dalam daun pisang dan supaya
rasa lebih mantap, nasi bisa dibakar terlebih dulu.
Sementara lauk-pauknya juga tidak kalah ramai seperti botok
telur asin, ceker ayam, perkedel, sate ayam, sate kikil, telur dadar, tempe
mendoan, ayam lada hitam, hingga pepes ayam dan ikan, semuanya jika dibakar
terlebih dahulu akan terasa nikmat.
Sebagai tempat wedangan,
sudah pasti aneka wedang juga siap terhidang,misalnya Wedang 3 Tjeret yang jadi
andalan merupakan kombinasi jahe, gula merah, kencur, hingga jeruk jadi ramuan
spesial untuk minuman ini. Wedang spesial ini memiliki dua pilihan, yaitu
tersaji dalam mug, atau pitcher yang refillable dan masih banyak variant wedang
yang bisa dicoba, seperti wedang djahe ketjik, wedang bandreque, wedang cokelat
jahe, wedang beras kencur, hingga wedang jeruk tape.
Selain wedang hangat, café
ini juga punya es puter spesial dengan rasa yang berganti-ganti. Salah satunya
es puter durian yang mantap dan kental. Cafe 2 lantai ini menggunakan konsep
minimalis namun unik dan jika diperhatikan ornament yang terpasang banyak
menggunakan barang bekas.. Dan unik lagi untuk mencuci tangan, cafe ini
memanfaatkan ceret aluminium sebagai kerannya.
Karena destinasi
terakhir, maka cafe ini juga kami jadikan sebagai tempat untuk istirahat
melepas kegiatan sehari Trip IIDN juga sebagai tempat beribadah sholat
maghrib.
tempatnya kereen |
serasa pengen ngembat semua deeh |
tulisan dan foto: Dian Kusuma Jumhan
Baru tahu kalau ada es puternya :)
BalasHapusgyaa ngga ciba es puteeer...
BalasHapusPengen ke sonoooo
BalasHapusWah nanti pas mudik harus nyempetin mampir nih, makanannya tampak menggiurkan.
BalasHapusSalam kenal ^_^
wah bikin ngiler aja abon mesran-nya. pengen coba pedesnya kayak apa
BalasHapus