Oleh : phalupiAhero
“Kami lebih suka silent reader daripada anggota yang memasang artikel atau jualan yang tidak berhubungan dengan grup.”
“Kami lebih suka silent reader daripada anggota yang memasang artikel atau jualan yang tidak berhubungan dengan grup.”
Aku membaca ulang status salah satu admin grup yang aku ikuti. Benarkah dia lebih suka silent reader?
Ya silent reader adalah orang atau pembaca yang tidak meninggalkan jejak apapun di sebuah artikel, status sosial media, atau blog orang lain. Artinya ada atau tidak adanya si silent reader ini, tidak ada pengaruhnya bagi pemilik artikel, status sosial media, atau blog.
Kenapa silent reader disukai? Tentu saja karena dia tidak akan meninggalkan komentar yang tidak bermutu, gak nyambung dengan tema, atau kritik pedas yang akan membuat si penulis kehilangan kepercayaan dirinya.
Di samping itu, silent reader merupakan pemacu bagi penulis agar si pembaca diam-diam ini mau berkomentar, memberi kritik, syukur-syukur pujian.
Namun, aku bisa memastikan jika para silent reader mengambil pelajaran, informasi atau sekedar hiburan saat membaca artikel dan blog. Lho, kok tahu? Soalnya aku salah satu dari mereka. Akhirnya mengaku juga.
Akhir-akhir ini setelah aku mengikuti beberapa pelatihan online tentang kepenulisan dan bertemu dengan banyak teman baru, ada pelajaran tambahan yang aku dapatkan.
Pelajaran pertama: kamu adalah komentarmu. Ya kecerdasanmu, kesombonganmu bahkan kebodohanmu bisa terlihat dari caramu berkomentar. Bukan lantas akhirnya memutuskan untuk jadi silent reader sejati tetapi aku belajar untuk berhati-hati.
Pelajaran kedua: bagilah ilmu yang kamu punya. Silent reader tidak meninggalkan jejak, mereka tidak berbagi apa yang sudah didapatkan setelah membaca sesuatu. Ilmu mereka ya buat mereka sendiri. Pada poin inilah aku memutuskan untuk bertobat. Aku ingin ilmu yang aku punya jadi bermanfaat baik untuk diriku sendiri maupun orang lain. Menjadi berguna, itu adalah sesuatu yang membuat dadaku tiba-tiba berdesir. Halah.
Buat para silent reader, sebagai mantan silent reader tentu aku menghargai pilihan kalian. Semoga kalian bisa terus mendapatkan ilmu dari apa yang kalian baca. Semoga suatu saat nanti, kalian bisa berbagi ilmu itu denganku.
Sebelum aktif ngeblog aku juga seringnya jadi silent reader mbaa
BalasHapusHehe... Moga aku juga ikutan keren kaya Mba Rahmi ya
HapusKalau baca blog untuk kepentingan tugas masih sering jadi silent reader, hehehe *ikutan ngaku :-)
BalasHapusNanti ada juga masanya untuk berbagi mba, tenang aja :)
Hapussering jadi silent reader karena bingung mau komentar apa, karena terkadang membaca suatu tulisan karena senang saja :D
BalasHapuskalau kita berkomentar "bagus", "nice info" dan sejenisnya, nanti dikira hanya membaca sekilas atau numpang eksis doang *dilema*.
kalau ada tulisan yang benar-benar menggelitik, nah! baru muncul komentarnya deh :D