Senin, 28 Januari 2013

Sharing Dunia Jurnalistik bersama Nonie Arnee


Oleh: Ania



Bismillaahirrahmaanirrahiim

tebak-tebak nama
Awal tahun 2013 yang penuh barokah. Seusai direkrut menjadi anggota komunitas IIDN pada akhir 2012 lalu, saya bisa bersilaturahiim langsung dengan member IIDN alias Ibu-Ibu Doyan Nulis Kota Semarang pada tanggal 19 Januari 2013 di food court Paragon.
Mula-mula saya malu bergabung dengan komunitas penulis ini karena rata-rata status anggotanya sudah menikah dan menjadi seorang Ibu. Namun demikian, ada juga anggota yang masih single (ting-ting) dan hadir dalam pertemuan berkesan itu. Jujur, bingung memanggil mereka dengan sebutan apa. Kalau memanggil Ibu juga tak enak hati jika ketuaan. Kalau memanggil mbak, juga sungkan jika tak menghormati. Akhirnya setelah ditanya, mereka lebih suka jika dipanggil dengan mbak-mbak (penulis yang cantik dan sholehah). ^_^
 “Perkenalkan, nama saya Ania Maharani, FLP dari Ngaliyan. Saya teman bloggernya mbak Wuri. Kalo tidak dijebloskan beliau ke grup ini, mungkin saya tidak akan hadir di sini.” Acara perkenalan yang singkat sambil cipika cipiki (cium pipi kanan dan kiri). Hihi.. Bagi saya, mereka adalah para ibu yang memiliki semangat luar biasa dalam menulis. Misalnya saja, mbak Wuri yang saya kenal di dunia maya sebagai aktivis lomba nulis sekaligus writerpreneur yang udah nerbitin aneka buku antologi, cerpen, penyunting naskah, dsb. ( http://wurinugraeni.wordpress.com/category/bukuku/). Sebut saja buku-buku beliau yang terbit di pasaran; “101 Bisnis OL paling Laris”, “Inspiring Teacher”, “Kebelet Kawin, Mak”, “Curhat Bisnis”, “99 Pesan Kerinduan untuk Presiden”, dsb. Tak disangka, kami dipertemukan untuk pertama kalinya di kopdaran bareng IIDN ini. Happy rasanya bisa berdiskusi dengan beliau dan bertemu pula dengan penulis top lainnya, mbak Dewi Rieka. 




with mbak Wuri (bawah), mbak Dewi (atas)
Aih, merinding saat membaca curriculum vitae beliau di Goodreads atas karya-karya mbak Dewi ( http://www.goodreads.com/author/show/1383473.Dewi_Rieka ). Buku-buku mbak Dewie antara lain Keajaiban Bunga (Cinta, 2006), Kenapa Harus Melajang? (DAR!Mizan, 2007), Serial Anak Kos Dodol (Gradien, 2008), Anak Kos Dodol Lagi, Anak Kos Dodol Kumat Lagi dan Anak Kos Dodol Dikomikin dan Ketika Bunga Bicara (Elex Media, 2009) bersama Nunik dan Theresia. Buku terbarunya adalah Absolutely Kribo, Huru-Hara Cewek Ajaib dari Penerbit Asma Nadia Publishing House. Buku anaknya antara lain Kisah Satwa dan Puspa dalam Al Quran, Melacak Penulis Misterius, Bocah-Bocah Galaksi dan Small Things-Kecil Tapi Penting dari DAR! Mizan juga Pingkan Sang Juara dari Sinergi Pustaka, 2009. Buku keroyokannya antara lain Muhasabah Cinta Seorang Istri, La Tahzan For Brokenhearted Muslimah, Makan Tuh Cinta! Ijo Anget-Anget, Persembahan Cinta, Flash Flash Flash dsbnya.

Perkenalan dengan anggota IIDN lainnya belum optimal karena ada anggota yang datang terlambat. Acara silaturahiim dilanjutkan ke to the point acara yaitu sharing with jurnalis, mbak Sunarni yang akrab disapa mbak Noni. Ibu dari satu putra ini memiliki gudang cerita jurnalisme yang menarik untuk disimak. Beliau menyadari bahwa seorang penulis itu belum tentu menjadi jurnalis, tetapi seorang jurnalis bisa menjadi penulis. Beliau lebih suka menjadi freelance writer, di mana bisa menulis di berbagai media cetak tanpa kontrak yang tetap. Pengalamannya menjadi jurnalis patut diancungi jempol. Sebelum ke Semarang, beliau mengadu nasibnya menjadi reporter di media berita di Jakarta, bahkan pernah magang dan berkoordinasi bersama jurnalis asing (Jerman) dan nasional.

Mbak Noni sudah terbiasa menulis dengan berbasis data sehingga tak jarang tulisan-tulisannya berbobot di media massa. Trus, bagaimana sih, cara membuat kalimat sederhana tapi berbobot? Beliau memberikan tips sederhana sebagai berikut:
    a)    Selalu riset ---> bisa dari mana aja, missal searching dari mbah google dengan kata kunci yang pas atau wawancara dengan narasumber. Setelah data terkumpul, di-copy paste ke halaman baru. Beliau pernah menulis satu jurnal dengan 40 halaman referensi yang harus dibaca untuk menggali informasi. Jadi, menulis dan membaca jadi paket kebiasaan yang tak bisa terpisahkan, ya, mbak? :D
    b)   Rileks ---> alias tidak tegang pas nulis. Cari waktu dan tempat yang cocok dengan kondisi psikis saat menulis.
    c)    Kritis ---> menggali informasi dengan membuat pertanyaan sekaligus mencari jawaban dari permasalahan yang diangkat. Misal pada saat liputan mendalam, kita bisa investigasi, dan membandingkan sistem yang baik dan buruk.
    d)    Kreatif ---> menulis bagian apa yang penting, menarik, ‘berbeda’, dan memuat daya inspirasi.
    e)    Kenali gaya menulis ---> setiap orang pasti memiliki cara menulis yang berbeda. Misalnya, apakah seseorang itu suka menulis fiksi atau non-fiksi, bisa dilihat dari susunan kalimat dan bahan tulisan yang disukainya.

Meski harus melewati proses yang berbelit dan panjang, mbak Noni sangat mengapresiasi proses menulis. “Bagi saya, proses yang panjang itu bisa menjadi ilmu. Dari sebuah tema, kita bisa mengetahui seluk-beluk mengenai topik peristiwa.Hal-hal tak terduga bisa kita temukan dari mana saja. Pentingnya proses akan mempengaruhi hasil,” tutur mbak Noni. Outputnya adalah rasa kepuasan seusai menulis. Aih, perlu banyak belajar dari jurnalis yang satu ini. Asam garamnya di dunia jurnalisme sejak tahun 2001 sampai sekarang telah membuatnya semakin eksis. Sebagai jurnalis, bukan orientasi materi yang ia tuju, melainkan lebih dari itu. Ada nilai sosial yang ingin ia raih. “Kalau mau jadi kaya, jangan jadi jurnalis,” candanya.

Dalam diskusi, saya menanyakan tentang kondisi media massa sekarang. Apakah benar ada ‘industri media’ sehingga sebuah berita bisa ‘dibeli’? Beliau berkomentar bahwa sektor media sekarang sebagian besar dikuasai oleh para pengusaha bukan dari jurnalis. Jadi bisa saja kalau sebuah berita bisa mempengaruhi opini publik dan menjadi bahan kepentingan bagi pihak lain. Siip.. Sebagai jurnalis berarti harus menyediakan berita yang objektif, ya, mbak. Terima kasih atas share ilmu-nya.

Syukur Alhamdulillah, bisa berkesempatan dan berbincang dengan teman-teman IIDN Kota Semarang. Sebelum berpamitan, absent dulu satu-satu, yah. ^_^

-Dewi Rieka-Wuri-Wati-Taro-Hartati-Hartini-Y.Proborini-Vita Pusvitasari-Indriasih Karesa-Rahmi Aziza-Fatwa Jatiherlani-Reni Narulita-Archa Bella-Ania (me)

Ingin berkenalan lebih dekat lagii…Semoga ada kesempatan untuk berkumpul di pertemuan selanjutnya. :)

An Maharani Bluepen
08 Rabiulawal 1434 H/ 20 Januari 2013 M

2 komentar:

  1. alamat linknya dibuat link, mbak Wuri..biar bisa langsung diklik

    BalasHapus
  2. Duhaiiii senang sekali berkenalan dengan An Maharani :)

    BalasHapus