Senin, 26 Januari 2015

[PROFIL] Dinny Kurniasari

Saya, Dinny Kurniasari. Biasa dipanggil Dinny. Masih menjalani status sebagai mahasiswi semester akhir di  perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. Besar dan mengenyam pendidikan dasar hingga menengah di Kota Semarang. Tinggal di pinggiran timur Kota Semarang bersama orang tua dan kedua saudari saya.

Sejak SD sangat menggandrungi bacaan-bacaan bertema sejarah dan budaya. Tak ayal, saya pernah bercita-cita menjadi seorang antropolog atau arkeolog, meski kini tak mengambil kuliah di jurusan tersebut. Pernah mewakili lomba menulis sinopsis cerpen ketika SD meski hanya sebatas tingkat kecamatan, dan menduduki peringkat dua—yang artinya tak berhak maju  di tingkat kota.

Masih merasa gemas jika teringat hal itu hanya karena mengetahui skor yang saya peroleh hanya terpaut 0,02 dari sang juara pertama, dan mengetahui letak kesalahan saya ketika mengikuti lomba tersebut: TAK ADA PARAGRAF DALAM PENULISAN SINOPSIS, semua tulisan dibuat dalam satu paragraf yang amat panjang! (Ha ha ha).

Sabtu, 24 Januari 2015

Andai Malin Kundang Baca Buku, Tak Akan Dia Jadi Batu

Pemenang 3 Lomba Menulis tema “membaca” Kompas Media 2011 karya Dini Lestari (@diniluddy)

“Pergi sana. Kau bukan ibuku,” seru Malin Kundang pada wanita tua yang berpakaian compang-camping itu.

“Malin, aku ini ibumu. Aku yakin kau adalah anakku,” ucap wanita itu sambil menangis. Tangannya mencoba memegang tangan Malin Kundang. Malin Kundang semakin murka. Ditepiskannya dengan kasar tangan wanita tua itu.

“Hahaha…. Tidak mungkin saya mempunyai seorang ibu yang miskin seperti kamu. Jangan permalukan aku di hadapan permaisuriku dan pengawal-pengawalku. Kamu paling hanya menginginkan hartaku saja, sehingga mengaku sebagai ibuku,”
Wanita itu menjadi sangat sedih.

“Oh Tuhan, dia sungguh keterlaluan. Kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”. Tidak berapa lama kemudian angin kencang bertiup diiringi badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu.

Jumat, 16 Januari 2015

Keajaiban Jamur Tiram



Oleh Eviyati Yuli Rianti

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.[1] Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
 
Jamur tiram adalah termasuk tumbuhan pertanian organik dan tidak mengandung kolesterol.
Setiap per seratus gram (100gr)  jamur tiram memiliki 19 sampai 35% protein dengan 9 macam asam amino didalam kandungannya.


Kamis, 15 Januari 2015

Aku Menolakmu




Ditulis oleh Siti Marfuah

Menanti datang bulan setiap bulannya menjadi semakin berdebar saja saat ini. 
Bukan karena menginginkan kehamilan, namun karena tidak ingin hamil kembali. Sementara alat kontrasepsi sudah lepas, karena berbagai pertimbangan kesehatan. 





Cara yang disepakati memang lumayan butuh ketelitian dan kejelian, super ketat dan perlu pengamatan lebih. Hampir enam bulan sudah kita lalui bersama, dan selalu saja merasakan ketegangan tersendiri ketika keterlambatan itu datang.

Minggu, 11 Januari 2015

IIDN Semarang di Suara Merdeka Minggu! :)

Ahamdulillah, 

IIDN Semarang nongol di rubrik Rileks Harian Suara Merdeka edisi Minggu 11 Januari 2015.
Terima kasih kepada Redaksi Suara Merdeka atas kesempatannya. 
Juga terima kasih untuk Mbak Ike Purwaningsih yang sudah menuliskan artikel IIDN Semarang.

Isi artikel ini mengulas tentang kiprah komunitas Ibu-Ibu Doyan Semarang dalam menyebarkan virus menulis dan berkarya. Bagaimana sebuah komunitas, tak hanya tempat untuk mencari informasi tentang tulis-menulis, tetapi wadah untuk saling menyemangati diantara anggota untuk berkarya. Yang melahirkan persahabatan dan keakraban diantara anggotanya.
 
Semoga virus menulis makin tersebar di Jawa Tengah yaa.
Semoga para perempuan Indonesia makin semangat berkarya lewat tulisan, aamiin!

Kita bisa!
Apa target menulismu tahun 2015? kerjakan! :)

Intip artikel terkait:
Uniek Kaswarganti

Photo Courtesy of Aan Wulandari