Kamis, 26 Juni 2014

Kopdar Seru dengan Kru Penerbit Kaki Langit Kencana

Dear Temans,

Alhamdulillah, hari Kamis (19/06), IIDN Semarang berkesempatan bertemu kru Penerbit Kaki Langit Kencana, Grup Penerbitan Prenada. Awalnya, Mbak Iffah Hannah, editor cantik Penerbit yang berpusat di Jakarta ini menghubungi BBM dakuw. Kenalan, hehe. Ia dan kru Kaki Langit sedang road show Jateng antara lain ke Kendal, Semarang, Salatiga dan Magelang, untuk bertemu dan bersilaturahim dengan para penulis Kaki Langit Kencana. 

Tak disangka, Mbak Iffa mengajak IIDN Semarang untuk kopdar. Yeaay!
Tahu kan, member IIDN Semarang tuh hobinya apa selain nulis? Yak, kopdar! Hihi. Apalagi jika kopdarnya dengan penerbit. Lebih excited lagi dong. Pengen tahu gimana sih Kaki Langit? Siapa tahu bisa kolaborasi atau kirim-kirim naskah? :)

Jadilah, kami janjian di Lombok Ijo, Banyumanik.
Mbak Iffah dan rombongan ada acara di sekitar Banyumanik, bertemu penulis. Kami sepakati pukul 11.00, untunglah Mbak Iffah oke. Sebelumnya agak ragu karena mereka akan berangkat ke Gunung Pati bersilaturahim dengan Abah Luthfi, yang juga menulis untuk Kaki Langit.


Senin, 23 Juni 2014

Berburu Kuliner di Pesta Kuliner BCA

Minggu kemarin lumayan banyak agenda seru di Semarang, salah satunya pesta "Gebyar Tahapan BCA Pesta Kuliner 2014" yang diselenggarakan tanggal 21-22 Juni.

Yang tambah semangat untuk ikutan acaranya, karena ada undangan khusus blogger untuk mendapatkan voucher "All You Can It" dengan cara mendaftar terlebih dahulu. Artinya makan-makan GRATISSS. Asyiknyaa jadi blogger :)


Sayang voucher ini ternyata terbatas, anggota IIDN Semarang yang dapet cuma mak Dedew sang ibu korwil *nangis gulung-gulung kemudian melipir ke warteg bareng taroo hohoho.

Yah meskipun tidak mendapatkan voucher, tak menyurutkan langkahku untuk tetap pergi ke acara pesta kuliner BCA, paling ngga bisa masuk area Lawang Sewu gratis lah numpang kopdar hahaha.

Jumat, 20 Juni 2014

[BUKU BARU] Notes from Mecca


Detil Buku:

Judul                       : Notes from Mecca – Untaian Kenangan Seorang Muslimah Kala Menjadi  Tamu Allah
Penerbit                  : Sixmidad
Penulis                    : Mechta Deera
Disain Isi & Sampul : SixmidArt
Cetakan Pertama    : Februari 2014
ISBN                     : 978-602-14595-2-2
Harga                     : Rp. 35.000,-

Isi Buku :

Ketika mempersiapkan keberangkatan menjadi Tamu Allah di tahun 2011 yang lalu, penulis sempat merasa gamang karena harus pergi sendiri, tanpa didampingi satupun keluarga.  Disamping itu, sedikit phobia yang dimiliki yaitu merasa mual dan pusing yang hebat bila berada di tengah kerumunan, membuatnya merasa was-was apakah akan sanggup menahan rasa itu ketika berada di keramaian yang pastinya akan selalu dihadapi dalam perjalanan ibadah haji itu.


Kamis, 19 Juni 2014

Wisata Kuliner di Cafe Tiga Tjeret Solo

Halo, balik lagi pamer tentang jalan-jalan di Solo kemaren *yang ngga ikut silahkan nangis guling-guling :p

Setelah berkeliling ria melintasi area Kampung Batik Laweyan, akhirnya trip ini kita lanjutkan ke destinasi terakhir yaitu wisata kuliner di Toko oleh-oleh Jl.Kalilarangan yang terkenal dengan Abon Mesran dengan cita rasa manis dan manis pedas, yang merupakan referensi dari Pak Bondan  Haryo Winarno atau dikenal dengan nama Pak Bondan seorang pengamat kuliner Indonesia. Pak Bondan sempet ngetwit juga lho tentang abon Mesran inih.
“Miturut saya,lbh enak abon Mesran di Kalilarangan.”@ tentang Solo : Sip lah bro ! RT.

Setelah puas berbelanja, mana yang harus dibawa pulang untuk oleh-oleh, perjalanan yang harusnya diteruskan di mangkunegaran, akhirnya diputuskan oleh panitia untuk dibatalkan karena hari sudah menjelang maghrib. Kesepakatan bersama akhirnya perjalanan diteruskan ke Cafe Tiga Tjeret sebagai destinasi terakhir.

Sabtu, 14 Juni 2014

Jalan-jalan ke Kampung Batik Laweyan

Setelah penerbit Tiga Serangkai, IIDN Semarang jalan-jalan ke kampung batik Laweyan.

Kampung batik Laweyan adalah salah satu daerah wisata yang sengaja disediakan oleh pemerintah Kota Solo untuk mengundang para wisatawan asing dan domestik melihat-lihat Batik.

Kampung Batik Laweyan diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan Pajang Tahun 1546 M dan merupakan kawasan sentra Batik di Kota Solo yang sempat meraih kejayaannya pada Tahun 1970.

Kampoeng Batik Laweyan merupakan suatu kelurahan yang luas wilayahnya 24.83 ha dengan penduduk sekitar 2500 jiwa yang terdiri dari 3 blok.Di dalam kampung Batik tersebut, terdapat ratusan pengrajin Batik yang menjual berbagai motif, seperti Tirto Tejo dan Truntum. Selain batik, Kampung Batik Laweyan juga menyimpan kekayaan arsitektur Jawa kuno.Eksistensi para pengusaha batik/juragan Laweyan sangat terkenal terutama pada jaman keemasan era KH Samanhudi sekitar tahun 1911.

Jumat, 13 Juni 2014

Ibu, Seni, dan Pembentukan Karakter

Ajang FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) yang diselenggarakan pada tanggal 2-7 Juni 2014 di Kota Semarang tercinta, meninggalkan kisah manis dan menginspirasiku untuk berbagi cerita. Ada 4.464 anak berbakat seni dari 33 provinsi di Indonesia Berkumpul di kota lumpia ini dari SD, SMP, SMA, SMK sederajat.

Dari ribuan siswa tersebut terselip 2 siswi kakak beradik yang berasal dari satu SMA yang sama dari Propinsi Sulawesi Selatan. Mereka datang bersama para pembimbing dan guru. Si kakak mendapat tempat akomodasi di Hotel Horison dengan mengusung prestasi dari daerahnya yaiu di bidang Produksi Film Pendek sedangkan si adek bermalam di Hotel Grand Candi bersiap unjuk kebolehan dalam bidang Teater. 

Sang Kakak dalam Film Pendeknya itu berperan sebagai aktor, sutradara, penulis skenario, sekaligus membuat musik latar...untuk urusan musik dia jago menciptakan lagu sejak masih belia. Adiknya piawai dalam seni peran dan juga dalam tata rias wajah dan rambut. Mereka berdua mempunyai kesamaan yaitu rambutnya dibiarkan tumbuh panjang hitam lebat menjuntai, sangat jarang remaja putri yang sanggup bertahan dengan rambut sepanjang itu.

Lalu apa istimewanya mereka ?

Rabu, 11 Juni 2014

Buku-buku Best Seller Tiga Serangkai


Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan penulis saat akan menerbitkan buku. Salah satunya adalah selera pasar. Oleh karena itu mengetahui buku apa yang saat ini paling laris alias best seller menjadi penting. Yaiyalah penulis pasti ingin kan bukunya laris kan?

Nah melengkapi tulisan mba Aan Diha kemarin tentang Field Trip ke Tiga Serangkai, berikut mba Dian Kusuma Jumhan menambahkan catatan buku best seller di TS juga tema-tema yang masih terbuka lebar kesempatannya di pasaran.

Kamis, 05 Juni 2014

Field Trip ke Tiga Serangkai: Melihat Proses Pembuatan Buku Secara Utuh

Seumur-umur jadi penulis dan penyunting lepas, saya belum pernah mengunjungi kantor penerbitan. Beberapa komunitas penulis, sih, beberapa kali mengadakan kunjungan. Namun, seringnya di Jakarta dan bandung. Nah, orang Semarang tuh kesempatannya jaraaang banget. Padahal, Semarang, kan, dekat dengan Yogya (silakan browsing dan hitung sendiri ada berapa penerbit di Yogya?).

Senang sekali ketika ada kesempatan untuk pergi ke Tiga Serangkai, Solo, bersama komunitas EEDAN (Emak-Emak Doyan Narsis). Ups! Maksud saya Ibu-Ibu Doyan Nulis alias IIDN. Dan … boleh bawa anak! Yeay! Piknik Semarang-Solo pasti seharian, kan? Kalau enggak bisa bawa anak, anak saya mau dititipin siapa?

Senangnya lagi, meeting point (MP) awal mau berangkat ke Solo ada dua (Saya, dong, yang ngusulin :d) Mengingat Semarang terbagi jadi dua daerah, kalau hanya satu MP kasihan para peserta. MP pertama di masjid Baiturrahman, dan ke dua di Ngesrep, rumah salah satu emak anggota IIDN.

Sebenarnya, sih, jadwal berangkat dari MP 1 adalah pukul 06.00. Peserta udah tepat banget datangnya, lho! Salut atas ketidakngaretannya. Lanjutkan!  Sayangnya, si awak bus yang njelehi. Molor. Akhirnya, baru bisa jalan pukul 06.40 :p