Senin, 24 Maret 2014

[PROFIL] Kun Rani Hananingrum


Salam,

Perkenalkan nama lengkap saya Kun Rani Hananingrum. 
Panggil saja Rani (mayoritas panggilanku), ada juga yang panggil Kun juga Hana. 
Alamat FBku: Ranihana Kun, 
Twitter: @kayyasah 
Semoga kita bisa berbagi informasi baik dan bermanfaat satu sama lain :) 

Saya baru saja bergabung di IIDN Semarang 10 Maret 2014. 
Masih baru banget, tertarik ikut IIDN Semarang karena menulis itu menyenangkan dan dapat melestarikan sejarah dengan menulis. (menyadari ketika membuat skripsi dan mengikuti kuliah Online gratis gerekan Pak Ciputra).

Silahkan kunjungi webku ya  http://www.kunranihananingrum.wordpress.com 
Aku tunggu
Tolong saran dan kritik yang membangunnya ya, Mbak-Mbak dan Ibu-Ibu..
Makasih ya:)

[BUKU BARU] Ya Allah Beri Kami Keturunan Karya Ayunin



Detil Buku:
Judul: Ya Allah, Beri Kami Keturunan!
Penulis: A’yunin
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Tahun: 2014
Harga: Rp. 42.000,-


Orang-orang yang beriman, dan hati mereka tenang dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang.” (Qs. Ar-Ra’d:28)

Mendamba kehadiran buah hati merupakan hal wajar bagi pasangan suami istri. Sebagian mungkin mendapatkannya dalam waktu singkat, sementara sebagian yang lain harus menunggu dalam waktu cukup lama. Bagaimanapun, satu hal yang pasti; Allah adalah sebaik-baiknya tempat meminta. 

Berisi kumpulan doa lengkap untuk merencanakan kehamilan, menjaga kehamilan, dan mempersiapkan kelahiran, Ya Allah, Beri Kami Keturunan! Mengingatkan Anda untuk selalu melibatkan Allah dalam segala rencana, termasuk saat ingin mendapatkan keturunan. 

Ayat-ayat Al Quran dan Al hadits yang dihadirkan disini akan membantu Anda mempersiapkan semua dengan cara terbaik. Anda juga diajak memperbanyak zikir dan doa yang tepat untuk menghapus segala kecemasan atau kekhawatiran, juga menghindarkan diri dan buah hati dari segala gangguan.

Tak ketinggalan, dibeberkan pula sisi ilmiah dan spiritual dibalik kehamilan serta beragam mitos menyesatkan yang terlanjur melekat dalam benak masyarakat agar Anda bisa lebih tenang dan bahagia menyambut karunia terindah dari_Nya.


Kamis, 20 Maret 2014

[PROFIL] Shinta Tresnendyah Pratami


Salam kenal. Nama lengkap saya Shinta Tresnendyah Pratami, biasa dipanggil shinta. Lahir di Jakarta 41 tahun yang lalu. Kebetulan statusnya sudah menikah, suami satu dan punya 3 anak.

Hobi :membaca, nyanyi, traveling. Sekolah terakhir di UNDIP jurusan Komunikasi dan lulus. Domisili di Bulusan selatan Tembalang.

Tujuan ikut IIDN karena menyalurkan hobi dan menjadi emak-emak yang punya nilai ++ (plus plus). Kebetulan sekarang tidak bekerja kantoran lagi. Punya usaha kecil2an di bidang Sulam pita craft.


Minggu, 16 Maret 2014

IIDN Semarang: Belajar Menulis, Belajar Tampil

Kalau dihadapkan pertanyaan, "Apa yang menjadi motivasimu bergabung dengan IIDN Semarang." Sebagian besar tentu akan menjawab untuk belajar nulis, namanya juga ibu-ibu doyan nulis, masak iya belajar njahit, ya meskipun banyak juga sih ibu-ibu di sini yang pinter njahit. Tapi kalo saya, selain belajar nulis, IIDN Semarang membuat saya belajar tampil. Kepercayaan diri saya semakin diasah, selain PD nulis, saya jadi lebih PD tampil di muka umum, malah ketagihan. Ngga heran dah kalo ada yang bilang IIDN selain doyan nulis juga singkatan dari ibu-ibu doyan narsis hehe..

Semenjak gabung di IIDN Semarang saya sudah beberapa kali diajak untuk tampil. Pernah di TV lokal, radio, juga surat kabar (dokumentasi bisa dilihat di sini). Yang terbaru kemarin tanggal 8 Maret 2014. Bersama mbak Hidayah Sulistyowati, saya mempresentasikan IIDN Semarang di acara Telkomsel Community.

Kami diberi waktu sekitar 10 menit. Ada MC yang bertanya tentang IIDN Semarang dan kami menjelaskan. Blog IIDN juga ditampilkan di sana lho. Untung blognya rajin diisi dan tampilannya cantik ya.. hahaha ayo.. ayooo pada rajin kirim tulisan ke blog IIDN yuuuk.

Sabtu, 15 Maret 2014

[PROFIL] Mechta Deera

Meskipun lahir di Kota Salatiga, tapi Kota Semarang adalah kota tempatku tumbuh sebagai remaja (SD – SMA) dan selalu membawa kenangan tersendiri bagiku sebagaimana Kota Bogor yang menjadi tempat tinggal di masa kuliah, dan akhirnya sejak memasuki dunia kerja hingga saat ini aku berdomisili di Kota Pekalongan.

Hobi membaca sejak kecil akhirnya menumbuhkan minat untuk menjadi penulis.  Dimulai dari menulis puisi, lalu mencoba menulis cerita-cerita pendek dan akhir-akhir ini mulai mengenal Flash Fiction –cerita mini / maksimal 500 kata- itu.


Rabu, 12 Maret 2014

Memanggil Ide yang Tak Biasa





There’s nothing new under the sun.

Kalimat tersebut merupakan perumpamaan yang cocok untuk mengatakan tak ada ide yang benar-benar baru. Yang ada adalah, mendaur ulang ide lama menjadi sesuatu yang baru. Artinya, sesuatu yang sudah pernah dibuat oleh orang lain, namun kita olah menjadi sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang unik.
Jadi kalau kamu mau bikin sesuatu yang baru supaya penerbit terpesona pada naskahmu. Tapi ide yang diperoleh berputar-putar di tempat alias mentah lagi, mentah lagi. Jangan ngotot mencari ide yang orisina, deh. Karena, ujung-ujungnya, kamu nggak jadi nulis.
Ngeri? Iya. Nggak nulis, buat seorang penulis itu petaka *lebay.
Jangan khawatir, saya yakin ini nggak hanya terjadi padamu. Saya juga terkadang mengalaminya. Lalu bagaimana caranya supaya masalah ide ini tak membuat kita kalah sebelum bertanding? Berikut ini yang biasa saya lakukan supaya ide saya yang awalnya terdengar biasa, jadi lebih istimewa.

Mengamati Buku-buku Lain
            Mati ide?
            Tutup naskah, pergilah ke toko buku. Amati buku-buku baru dan temukan kelebihan serta kekurangannya. Catat judul-judul yang kamu minati lalu buatlah konsep baru berdasarkan hasil pengamatanmu. Misalnya, ada buku panduan kehamilan yang bagus menurutmu, tapi isinya terlalu medis dan susah dicerna. Nah, kamu bisa kembangkan ide. Buatlah buku panduan kehamilan yang populer, tambahkan kisah nyata tentang ibu hamil yang berhasil survive melewati masa kehamilannya.

Memberikan Nilai Tambah
            Ide menulis buku antologi kisah inspiratif mungkin sudah biasa. Akan menjadi unik jika kamu memberikan nilai tambah pada naskahmu. Misalnya, menambahkan tips ringan untuk pembaca. Bisa juga dengan memberikan pengantar dari ahli yang kompeten mengenai topik yang dibahas.
           
Berandai-andai
            Pernah merasa nggak kalau novel yang kamu baca garing, kurang seru, dan kurang memenuhi harapanmu?
            Kalau iya, berandai-andailah. Bayangkan kamu menulis novel yang lebih dahsyat dan lebih… laku *eh.  Ambil tema utama dari novel itu tapi jangan mencuri mentah-mentah idenya. Kembangkan ide utama menjadi konsep baru. Misalnya, tema percintaan yang berasal dari persahabatan itu sudah biasa. Tapi bagaimana jika settingnya kita buat berbeda? Atau profesi mereka diubah? Hmm, mungkin akan lebih oke lagi kalau romance-nya diarahkan menjadi romance fantasi.

Nah, sudah siap menangkap ide lagi? Semangat, ya. Mari buat naskah yang “tak biasa” dengan ide daur ulang.

Fita Chakra, seorang ibu 3 putri yang nyambi sebagai penulis, guru ekskul menulis dan trainer. 
           



Minggu, 09 Maret 2014

[PROFIL] Menik Damayanti Pratiwi

Menik Damayanti Pratiwi. Saat ini sedang menjadi mahasisa di sebuah PTN di Semarang yang bertempat di Tembalang.

Senang jalan-jalan (apalagi gratis), mencicipi makanan (diutamakan yang gratis juga :D ), membaca apa saja (yang mau mengirimi saya buku, akan saya terima dengan senang hati), dan menulis di blog sebagai curahan dari isi otak dan hati agar tidak overload. Silakan berkunjung ke rumah maya saya di http://nyonyahm.wordpress.com

Saya gabung di IIDN Semarang ini karena ingin menambah bahan bacaan karena saya termasuk orang yang sekali membaca tulisan di blog dan jika tertarik, maka akan saya ubek sampai arsip yang lawas :D .

Rabu, 05 Maret 2014

[PROFIL] Muslifa Aseani

Selamat pagi emakz dan mbakz, perkenalkan saya BunSal. Itu nama online saya sejak mengedarkan diri di salah satu komunitas blogger loenpia.net Nama di kartu-kartu resmi memang jauh berbeda, Muslifa Aseani. Nama kecil Nanik, masih juga berbeda kan? Tidak masalah, saya siap menoleh dengan masih banyak opsi panggilan lainya. Bu Mus, misalnya ^_^

Saya kelahiran Lombok, ya, itu satu pulau kecil disamping Bali yang juga menjadi salah satu tujuan wisata domestik di Indonesia. Alhamdulillah, sudah sempat pula kunjungi banyak ikon wisata penting di Lombok. Jadi, tidak perlu sungkan menanyakan apapun, termasuk jika menawari saya menjadi guide gratis emakz dan mbakz semua jika berkunjung ke Lombok.


Sabtu, 01 Maret 2014

[PROFIL] Cicik Sri Winarti

Nama saya sesuai KTP : Sri Winarti, tapi saya dah kadung eksis di Facebook dengan nama : Cicik Sri Winarti. Panggil saja saya : Cicik. Terdaftar sebagai anggota IIDN Jakarta sejak IIDN berdiri (tahun 2010). Saya asli dari Kendal, tapi sejak tahun 2009 hijrah ke Jakarta. Mulai tahun 2014 ini saya balik lagi ke Kendal, karena suatu hal (lebih tepatnya saya sebut: hijrah).

Saya mulai menekuni dunia tulis menulis tidak seperti Ibu-ibu keren lainnya yang memang punya bakat sejak kecil. Saya baru memulainya tahun 2010, satu tahun setelah saya resign dari pekerjaan dan ikut dengan suami di Jakarta. Bagi saya, tak ada kata terlambat. Saya juga tidak malu mengakuinya. Walau usia mungkin paling tua di antara anggota IIDN Semarang lainnya, tapi ilmu kepenulisan saya masih cetek. Karena itu saya ingin belajar pada Ibu-ibu di sini, terutama yang sudah punya buku solo dan tulisannya sering muncul di berbagai media.