Jumat, 15 November 2013

MUHARRAM AGUNG


*Keisya Avicenna

Muharram agung datang kembali…

Saat fajar bermandikan kilauan cahaya
Embun turun bagai air mata para syuhada
Kurasakan sejuk angin kasih-Nya
Berhembus syahdu, hapuskan segala dosa

Hina? Diri ini memang hina!
Noda-noda pekat telah terpahat dalam hati yang kelam
Hatiku rapuh…
Langkah kakiku pun kian menjauh
Jiwa resah dan raga tak terarah


Musibah ini, ya Rabb...
Sejatinya adalah cara Engkau menguji
Siapakah orang-orang terbaik di antara kami?
Musibah ini, ya Rabb...
Sejatinya adalah cara Engkau mencintai
Siapakah yang layak mengetuk pintu surga-Mu nanti?

Kini, para pendaki bukit tarbiyah makin melambung tinggi mengusung azzam
Mengguncangkan hati ‘tuk keluar dari masa yang kelam
Hingga kokoh, takkan gentar hadapi problematika zaman

Perlahan dan pasti, hari-hari ‘kan berlalu seiring bergulirnya sang waktu
Hari ini kita menuju satu puncak tangga yang baru
Inilah sajak yang kita ikrarkan pada halaman pertama lembaran bercahaya

Ya Allah, pada lembaran-lembaran yang kutulis untuk-Mu…
Lewat rerentet aksara lalu menjelma jalinan kata
Sungguh, inilah caraku untuk mencintai-Mu lebih banyak...
Lebih kasih…
Lebih cinta...

Aku sadar, hijrah itu perjuangan!
Hijrah itu pengorbanan!
Segala rintang yang kau hadiahkan…
Menjadi kejutan indah untuk merengkuh bahagia yang paripurna
: mencium wangi surga

[ ]

Saat senja mulai terlelap di pangkuan malam…
Perlahan ia luruh, diiringi rintik sang hujan yang masih menetes perlahan
Diri terpana, kala bias pelangi melukis keindahan cakrawala
Alam semesta terlukis warna yang menawan sukma
Seluruh jagad tengah menulis pada lembar terakhir catatan hariannya
Menuliskan cinta layaknya sayap yang ‘kan terbang tinggi menggapai langit bahagia

Aku berdiri di bawah gumpalan awan yang berduka
Saat mata menitikkan luka
Merenungi segala dosa-dosa

Aku khusyuk mengeja pinta
Sungguh, aku merindukan sebuah pertemuan sederhana dengan langit
Pertemuan yang mewangi Firdaus…

Ya Allah…
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkan aku diberi kesempatan?
Jika diizinkan, jadikan hamba-Mu ini memulai hari lebih khusyuk

Air mata ini…
Semoga menjadi titik balik untukku menapaki hidup lebih baik lagi
Menjalani hijrah dengan semangat karena Ilahi Rabbi
Bersama tangan-Mu yang senantiasa membimbingku pada jalan cinta abadi
Hingga Kau hadiahi aku sebuah perjumpaan agung
: menatap wajah-Mu, Rabbul Izzati!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar