Dear IIDNers,
Alhamdulillah, Jumat
tanggal 13 September, saya bisa menghadiri acara bedah buku Mesir Suatu
Waktu, karya Mbak Dian Nafi dan adiknya, Rabiah Adwiyah di Gramedia Pandanaran
Semarang. Kedua penulis asal Demak ini nampak segar dan cantik dengan
setelan birunya.
Sayangnya, saya datang agak
terlambat. Buku Mesir Suatu Waktu ini adalah buku memoar atau pengalaman ketika
adik mbak Dian, Rabiah berkuliah di Al Azhar, Mesir jurusan Syariah Islamiyah
dan lulus tahun 2011. Rabiah berhasil mencapai impiannya yang juga cita-cita
sang ayah, ingin kuliah di Mesir.
Ditulis bersama sang kakak yang
penulis kawakan, buku ini terasa asyik dibaca. Oh iya, buku ini memenangkan PSA
Award, ajang pencarian naskah yang diselenggaraka oleh Penerbit Grasindo,
Jakarta. Keren ya.
Di sore cerah itu, Rabiah
membagikan pengalamannya mengapa ia menulis memoir itu. Tak sekedar
menceritakan kisah berkuliahnya, tapi ia sedang di Mesir ketika kerusuhan di
Mesir pecah. Hal itulah yang ia ingin bagikan dengan pembaca.
Bagaimana ia dan teman-temannya
mengalami ketegangan dan ketakutan saat bahaya mengancam. Bagaimana
ketegaran seorang Rabiah yang mendahulukan teman-temannya yang ketakutan untuk
pulang ke tanah air.
Pengalaman itulah yang
mengilhami Mbak Dian untuk membujuk adiknya agar menuangkannya dalam sebuah
memoar. Tantangan yang awalnya membuat Rabiah ragu. Ia merasa belum percaya
diri menulis memoar. Dengan berduet dengan sang kakak, sempat mandeg penulisannya, akhirnya proyek memoar
ini sampai ke tangan para pembaca.
Mbak Dian juga memberikan tips
bagaimana menulis memoar. Kata beliau, harus ada sesuatu yang bisa dipetik
pembaca. Ada hal spesial. Kalau hanya menulis pengalaman kuliah di Al Azhar,
banyak orang Indonesia yang kuliah disana. Atau berguru di Tibet,
memang itu tujuan orang kesana. Atau perjalanan ke Paris, Thailand, dll, semua
bisa mengalaminya. Harus ada suatu kejadian atau pengalaman yang
menginspirasi.
Sekilas tentang Mbak Dian nafi,
beliau lulusan arsitektur Undip, pemilik Hasfa Publishing, beliau sangat
produktif juga aktif mengisi berbagai acara penulisan di Jateng. Perempuan
lincah ini memiliki dua anak. Dan masih terus dan terus berkarya IIDN Semarang
beruntung punya Mbak Dian Nafi deh pokoke :)
Kembali ke buku Mesir Suatu Waktu,
Buku ini tidak tebal, hanya
sekitar 122 halaman, tapi cukup padat, ada tips perjalanan ke Mesir juga
foto-foto pemandangan dan lanskap Mesir yang indah memesona. Beberapa peserta
nampak antusias untuk bertanya. Ingin mengetahui tips menulis memoir, dan sebagainya.
Selesai acara, anggota IIDN
Semarang meminta tanda tangan dan berfoto bersama ehm, seperti biasa narsis
akut hihi, bersama para penulis. Acara bedah buku seperti ini juga dijadikan
ajang kopdar anggota IIDN Semarang untuk melepas kangen, ehem.
Jadi, kalau IIDNers yang masih
newbie di grup, jangan malu-malu untuk datang kopdar atau acara seperti ini.
Kita baik-baik kok, nggak menggigit, suwer hihihi. Ditunggu kehadirannya ya
IIDNers, kita berh-haha hihi sambil bertukar informasi dan cerita.
Selamat ya mbak Dian dan
Rabiah, bukunya keren dan inspiratif. Bikin aku ingin kuliah lagii..:)
Mari Berkarya!
Dewi Dedew
Rieka
Korwil
IIDN Semarang
jadi pengin bikin buku memoar juga
BalasHapus