Tulisan tentang IIDN Semarang ini dimuat di www.liputan6.com, monggo disimak :)
Citizen6, Semarang:
Jika Anda melihat para ibu
muda cekikikan di sudut rumah makan atau kafe di Semarang, jangan salah
mengira kalau mereka sedang bergosip. Siapa tahu, mereka adalah anggota
grup Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) Semarang yang sedang Kopi Darat (kopdar)
bulanan.
Di tengah kesibukan menulis, mengurus anak, dan bekerja, para perempuan ini bersemangat untuk meluangkan waktu berkumpul sebulan sekali. Apa saja yang diobrolkan? Tentu saja seputar dunia tulis-menulis. Bahan untuk ide tulisan, bisa diambil dari mana saja, seperti menghilangnya tahu dari peredaran.
Berbagai tema dibahas
secara santai di kopdar yang selalu dinantikan ini. Misalnya IIDN
pernah mengundang Nonie Arnee, wartawan yang artikelnya sering wara-wiri
di Koran terkemuka di Jawa Tengah (Jateng). Mbak Nonie sharing tentang
pengalamannya sebagai jurnalis. Bagaimana menulis artikel yang keren
dan nendang.
Di lain kesempatan, IIDN Semarang juga pernah
membahas bagaimana menulis cerita anak dengan penulis anak produktif,
Dian Kristiani. Pernah juga belajar ngeblog pada Rahmi Aziza, blogger
yang sering menang juara blog. Para anggota pun bergantian mengisi acara
kopdar bulanan ini.
Untuk agenda berikutnya, para anggota akan belajar
editing dari Aan Wulandari, ibu dua anak yang produktif menulis buku
anak dan editor. Jadi, tak sekedar kopdar, tapi juga menambah ilmu,
bertukar informasi, serta mengobrol tentang segala hal. Menjadi hiburan
tersendiri untuk melepas lelah.
Ibu-Ibu Doyan Nulis didirikan 2010
di Bandung, oleh seorang penulis produktif dan pengusaha Indari
Mastuti. Ia ingin memberdayakan para perempuan khususnya ibu untuk
berkarya lewat tulisan. Grup IIDN semakin besar di Facebook.
Untuk
mewadahi para ibu di Semarang pada 2011, berdirilah IIDN Semarang.
Korwil aka Koordinator Wilayah adalah Dewi Rieka yang akrab dipanggil
Dedew, penulis buku anak dan remaja. Kini, IIDN Semarang beranggotakan
376 perempuan. Tak hanya dari kota Semarang tapi juga kota lai seperti
Salatiga, Demak, Kudus, Pekalongan, Surabaya, Muntilan, dan lain-lain.
Siapa saja yang memiliki keterikatan dengan Semarang boleh bergabung.
IIDN Semarang juga
kerap bertukar informasi, tips menulis, ide, cerita, dan canda via grup
Facebook. Selain kopdar bulanan, IIDN Semarang juga pernah mengadakan
workshop menulis yang pesertanya masyarakat umum. Seperti workshop travelling writing bersama dedengkot penulis travelling
yaitu Mas Gol A Gong pada November 2012. Bulan Februari 2013, IIDN
berkesempatan menimba ilmu menulis komedi pada master kocak bang Boim
Lebon, penulis puluhan buku komedi, di Semarang.
Ingin belajar
menulis cerpen, IIDN Semarang mengundang Mas Wiwien Wintarto penulis
teenlit dan Metropo GPU yang berdomisili di Kota Lumpia. Selain kopdar, workshop, kami juga hadir di acara bedah buku karya para anggota untuk memberikan dukungan.
Alhamdulilah, IIDN Semarang juga beberapa kali diundang untuk berbagi pengalaman di Semarang, seperti acara talkshow
TVKU dan Borobudur TV, Komunitas Loenpia, talkshow di radio Gajah Mada
FM, Majalah Mother and Baby, Komunitas TDA Semarang, dan sebagainya.
Kami juga pernah mengadakan bakti sosial di panti asuhan dan berbagi
tips menulis bersama anak-anak. Menjadi impian kami, mengajar, menulis
untuk anak-anak panti asuhan. Banyak bakat terpendam yang bisa diasah.
Untuk
berbagi informasi dan pengalaman, dibuatlah blog www.
iidnsemarangblogspot.com. Di sini para anggota boleh mengisi blog dengan
artikel apapun yang bermanfaat bagi pembaca. Syarat bergabung dengan
IIDN mudah saja, tidak mesti ibu-ibu. Latar belakang anggota pun
beragam, mulai dari ibu rumah tangga, wanita karir, bakul lapak online,
mahasiswi, dan pelajar.
Asal berjenis perempuan dan memiliki minat
dengan tulis-menulis, yuk bisa bergabung. Nggak perlu keder
untuk kopdar walau masih newbie di grup. Soal minat menulis, anggotamemiliki beragam minat. Ada yang menulis buku non fiksi, novel,
menulis artikel dan cerpen di media massa atau sebagai blogger. Tak
masalah, keragaman ini membuat grup semakin dinamis. Memiliki komunitas
membuat para anggota menjadi lebih bersemangat menulis, saling
mendukung, dan menyemangati.
Impian IIDN, lebih banyak perempuan
di Indonesia yang berdaya lewat tulisan. Tak harus menjadikan menulis
sebagai profesinya, tapi menjadikan menulis adalah napasnya. Bagian dari
ibadah, mengungkapkan perasaan dan pikiran, berbagi ilmu, pengalaman
dan inspirasi dengan sekitarnya. Menulis itu, berbagi. Tertarik?
Yuk
gabung bersama IIDN Semarang di https://www.facebook.com/groups/IIDNsemarang/
atau kontak kami di iidnsemarang@gmail.com.
(Dewi Rieka/Mar)
Dewi
Rieka adalah pewarta warga yang tergabung dalam grup Ibu-Ibu Doyan Nulis
(IIDN) Semarang. Ia bisa dihubungi lewat blog:
www.dewirieka.blogspot.com dan email: dewirieka0204@gmail.com.
Anda
juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas
atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social
media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Sumber: http://news.liputan6.com/read/700187/menularkan-virus-menulis-bagi-perempuan-di-kota-semarang
tengkyu mak dew sudah masukin iidn smg
BalasHapus