Pucuk dicinta ulam tiba, itulah peribahasa yang kiranya pantas sekali mewakili keinginan para anggota Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) Semarang untuk berkunjung ke kantor redaksi media cetak. Telah hampir dua tahun berlalu sejak pertama kali tercetus keinginan untuk masuk ke ruang redaksi Suara Merdeka. Kala itu sudah ancang-ancang hendak mengirimkan proposal kunjungan ke harian tersebut.
Namun berkaitan dengan 'kesibukan' luar biasa dari para ibu dan nona yang tergabung dalam IIDN, keinginan untuk 'berwisata ilmu' itu belum kunjung terwujud. Kesempatan datang justru pada saat yang tak terduga. Tanggal 21 September 2013, IIDN janji jumpa dengan 2 orang redaktur Tabloid Cempaka, mba Unik Agung dan mba Intan Esty.
IIDN Semarang 'mejeng' di Tabloid Cempaka |
Melalui beberapa sesi pertanyaan (yang berbuah manis, dimuatnya profil IIDN di kolom Hobi dan Komunitas), akhirnya terbukalah kesempatan untuk melakukan kunjungan ke kantor redaksi Cempaka. Mba Unik Agung mempersilakan IIDN untuk datang dan mengetahui alur produksi berita yang ada di tabloid ini.
Jadilah pada tanggal 9 Oktober 2013 IIDN Semarang berhasil memasuki ruang redaksi Cempaka. Meskipun janji semula pukul 11.00 harus molor sekitar 1 jam, akhirnya kesampaian juga IIDN 'menimba ilmu' langsung dari pemimpin redaksinya, Mas Rukardi. Laki-laki berpenampilan sangar namun mengaku 'berhati pink' ini dengan ramah menyambut rombongan IIDN dan tak sungkan-sungkan membagi informasi tentang seluk beluk pemuatan berita di tabloid yang dipimpinnya itu.
Pada kunjungan itu IIDN tidak hanya ditemui oleh pimred. Sejak awal kontak, IIDN telah didampingi oleh redaktur mode Mba Unik Agung dan redaktur kuliner Mba Intan Esty. Sampai dengan saat kunjungan, kedua redaktur yang manis, lincah dan ramah itu setia menemani. Juga ada Mas Tholhah, koordinator liputan, yang pada kunjungan IIDN kali ini bertindak sebagai pembawa acara sekaligus pemanjat doa. Keahlian khusus beliau sebagai pemanjat doa telah menjadi andalan seluruh tim Cempaka di tiap acara (ini berdasarkan testimoni sang pemred) :) Selain menjadi korlip, beliau ini juga kartunis dan ilustrator.
Mas Rukardi mengawali paparannya dengan memperkenalkan sejarah Cempaka. Tabloid ini bermula dari edisi Minggu harian Suara Merdeka dengan nama Minggu Ini. Kemudian berubah menjadi Cempaka Minggu Ini. Oleh H. Hetami pendirinya pada tahun 1989 Cempaka dibuat mandiri menjadi tabloid tersendiri. Sebagai tambahan informasi, saat pertama kali mandiri, Cempaka mengambil segmen keluarga. Pada tanggal 26 September 2013 tabloid ini 'berganti baju', dari tabloid keluarga menjadi tabloid wanita. Tag line-nya Inspirasi Wanita Jawa Tengah. Cukup menjanjikan bagi IIDN untuk mengirim artikel ya?? *sabaaarr... nanti ada informasi tentang ini ;)
Saat masih menjadi tabloid keluarga, sebagian besar konten berita, sekitar 70% membahas perihal perempuan, adapun 30% sisanya mengulas tentang keluarga / ayah / anak. Kini 100% kontennya mengangkat tentang wanita. Setiap berita yang tersaji kepada pembaca 'digodok' melalui rapat redaksi yang diadakan setiap hari Rabu pukul 14.00. Pada rapat ini dibahas kebijakan strategis redaksi atau perusahaan. Selain itu rapat redaksi ini sekaligus merancang isi tabloid sepekan mendatang. Oleh karena itu, semua berita harus sudah terkirim ke redaksi pada hari Senin. Senin sampai dengan Rabu digunakan untuk proses editing. Lantas siapakah editor dari berita-berita yang masuk ke meja redaksi? Tentu saja redaktur masing-masing bagian.
Berikuti ini urut-urutan naik cetak berita di Cempaka :
- Tulisan disortir oleh masing-masing redaktur.
- Masuk ke Desk Bahasa untuk dicek penulisannya, terutama tentang titik dan koma.
- Layouter membuat Proof Besar.
- Proof Besar dicek oleh Redaktur Piket
- Setelah lolos maka dibuatlah Print Kecil yang akan diperiksa oleh redaktur pelaksana atau pimred.
- Bila semua sudah oke, maka pada hari Kamis tulisan sudah masuk percetakan.
- Hari Jumat Tabloid Cempaka sudah siap untuk diedarkan.
Rukardi (pimred) menunjukkan contoh Print Kecil |
Nah, berikut ini beberapa rubrik di Cempaka yang terbuka bagi penulis dari luar (selain wartawan mereka sendiri) :
- Fiksi : naskah tak lebih dari 5 halaman spasi dobel, kirim ke redaksi@tabloidcempaka.com
- Resep : kirimkan menu kreasi sendiri ke cempakamingguini@yahoo.com
- Buah hati : kirimkan foto gaya balita lengkap dengan biodatanya ke cempakamingguini@yahoo.com
- Tips praktis : kirimkan tips praktis sehari-hari (misal pisang untuk mengobati tumit pecah-pecah) ke redaksi@tabloidcempaka.comDian
- Tamasya : porsi terbesar saat ini adalah wisata lokal, bagi penulis dari luar kesempaan untuk dimuat lebih tinggi bila mengirimkan cerita jalan-jalan di luar Jawa Tengah, mengingat untuk area Jawa Tengah lebih diutamakan bagi wartawan Cempaka. Naskah tak lebih dari 5000 karakter disertai foto-foto secukupnya yang nantinya akan dipilih oleh Desk Foto. Kirim ke redaksi@tabloidcempaka.com
- Curhat : naskah tidak lebih dari 5 halaman spasi dobel, kirim ke redaksi@tabloidcempaka.com
Khusus untuk rubrik curhat tidak ada honor maupun bingkisan karena identitas pengirim benar-benar rahasia, bahkan pihak redaksi pun tidak mengetahuinya. Rubrik ini diperuntukkan bagi pembaca yang ingin curhat, mungkin saja curhatan yang disampaikan itu bisa membawa hikmah bagi orang lain. Siapa tau kejadian yang sama tak akan terulang kembali.
Saat ditanya tentang besaran honor untuk tulisan lainnya, terutama tamasya dan fiksi, redaktur bahasa Mas Aulia Rahman memberikan jawaban yang tampaknya sangat menjanjikan. Coba saja bayangkan, honornya cukup untuk berangkat haji. Apa tidak ngiler tuh?? (dengan catatan honornya rajin ditabung)
Setelah selesai membagikan semua ilmu yang sekiranya berguna bagi IIDN, pembawa acara mempersilakan para anggota IIDN memperkenalkan diri, dimulai dari ibu korwil aka mak Dedew. Dilanjutkan ke semua anggota IIDN yang hadir (sayang sekali mak Dian Nafi dan mak Archa sudah pulang duluan karena ada kepentingan yang lain). Sungguh 2 jam yang sangat berharga bagi semua anggota IIDN yang hadir, juga bagi anggota lain yang bisa mengikutinya melalui tulisan ini.
Pada kopdar IIDN sekaligus kunjungan ke Tabloid Cempaka ini yang hadir : Dewi Rieka, Wuri Nugraeni, Uniek Kaswarganti, Winda Oetomo, Dian Nafi, Archa Bella, Inung Nie, Yanti, Wien Okta, Qudsi Falkhi, Aditya Meilia, Rinas Listyowati dan Dian Kusuma Jumhan. Senang sekali bisa kopdar plus mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Para anggota IIDN sangat beruntung mendapatkan kesempatan yang tak layak untuk dilewatkan ini. Jadi, masih ada yang ragu-ragu untuk bergabung? ;) *pesan sponsor
tak pantas rasanya bila melewatkan sesi foto bersama, sepakat? ;) |
oleh-olehnya asyik dibaca :)
BalasHapusasiiik...laporannya lengkap en asik...makasih niik..
BalasHapusCerpen saya dimuat Cempaka edisi 37/13.. Honornya belum masuk sampai sekarang 2690297551 a/n Marifatullah BCA
BalasHapusSalam,
Rifat Khan
rubrik untuk buah hati apa ada hadiahnya ? soale hari ini foto anak saya dimuat dalam rubrik buah hati.
BalasHapus